Jumat, 01 April 2016

Perkembangan Propium Sebagai Dasar Perkembangan Kepribadian yang Sehat dan Ciri-Ciri Kepribadian yang Matang Menurut Allport

Tugas Kesehatan Mental
Dosen : Putri Yuli Astuti

Anggota Kelompok :
Lolla Rossalina (16514135)
Pramudita Haliyati (18514475)
Raden Sayid Fadhil (18514712)
Risky Andita Putri (19514507)
Syifa Azizah (1A514623)
2PA05

A. PENDAHULUAN
Secara umum teori Allport memberi definisi yang positif terhadap manusia, teori Allport itu telah membantu manusia untuk melihat diri sendiri sebagai mahkluk yang baik dan penuh harapan. Hal tersebut terlihat dari teorinya, yaitu ”gambaran kodrat manusia adalah positif, penuh harapan dan menyanjung-nyanjung”. Memandang satu pribadi positif dan apa adanya merupakan salah satu definisi pribadi sehat, inilah kelebihan dan kekuaan dari teori Allport.
Kepribadian manusia menurut Allport adalah organisasi yang dinamis dari system psikofisik dalam individu yang turut menentukan cara-caranya yang unik atau khas dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

B. APA ITU PERKEMBANGAN PROPRIUM ?
Allport mengemukakan bahwa semua fungsi diri atau fungsi ego yang telah dijelaskan disebut dengan fungsi proprium dari kepribadian. Fungsi-fungsi ini termasuk perasaan jasmaniah, identitas diri, harga diri, perluasan diri, rasa keakuan, pemikiran rasional, gambaran diri, usaha proprium, gaya kognitif dan fungsi mengenal. Semuanya merupakan bagian yang sebenarnya dan vital dari kepribadian. Fungsi-fungsi tersebut sama-sama memiliki suatu arti fenomenal dan “maknapenting”. Fungsi-fungsi itu bersama disebut sebagai proprium. Proprium itu tidak dibawa sejak lahir, melainkan berkembang karena usia

C. ASPEK-ASPEK DALAM PERKEMBANGAN PROPIUM
Ada tujuh aspek dalam perkembangan proporium :
1) Bodily Sel
tahap 1-3. Pada 3 tahun pertama, bayi menjadi lebih peduli terhadap keberadaan dirinya dan membedakan tubuhnya dari objek-objek yang ada disekitarnya.
2) Self Identity
anak-anak membuktikan dan menemukan identitas mereka tetap terlepas dari perubahan di lingkungan mereka.
3) Self-esteem :
anak-anak mulai bangga pada prestasi (pencapaian) yang mereka raih.
4) Extension of self :
Tahap ke 4-5. umur 4 sampai 6 tahun. Pada masa ini anak mengakui objek-objek yang ada di sekitarnya dan orang-orang disekitar lingkungan mereka.
5) Self-image
anak-anak mengembangkan gambaran actual dan idealis dalam diri mereka dan perilaku mereka serta menjadi lebih peduli terhadap kepuasan (atau ketidakpuasan) terhadap harapan Orangtua.
6) Self as a rational coper
tahap 6. Umur 6-12 tahun, anak-anak mulai mengaplikasikan alasan dan pengetahuan untuk mencapai solusi terhadap masalah yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari.
7) Propriate striving
tahap 7. Pada masa remaja awal (sebelum teenage) mulai membentuk tujuan jangka panjang dan rencana.

D. BAGAIMANA PROSES TERJADINYA PERKEMBANGAN PROPIUM ?
Menurut Allport perkembangan kepribadian manusia akan selalu berubah-ubah seiring berjalannya waktu. Berikut adalah 3 Fase perkembangan Allport :
1. Masa Anak – Anak.
Masa ini dimulai dari masa neonatus yang menjadi awal perkembangan dari kepribadian anak. Pada masa perkembangan ini anak mulai bias melakukan gerakan refleks yang belum bias dibedakan. Ekspresi emosi anak pada masa ini cenderung monoton dan akan mengalami perkembangan sesuai dengan masa yang dilewatinya.
2. Masa Transformasi Anak – Anak
Pada masa ini, perkembangan kepribadian seseoarang akan terlihat dari :
• Diferensiasi
• Integrasi
• Pematangan
• Belajar
• kesadaran (sugesti)
• harga diri
• inferioritas ataupun kompensansi
• mekanisme psikoanalitis
• otonomi fungsional
• reorintasi mendadak trauma
• objektivitas
• insting
• humor
• pandangan hidup
3. Masa Dewasa
Merupakan masa terpenting dalam perkembangan kepribadian seseorang. Masa – masa ini sangat menentukan bentuk kepribadian seseorang melalui tingkah laku yang ditujukannya. Menurut Allport, seseorang dikatakan dewasa, jika :
• Mulai bias memproyeksikan kebutuhannya tidak hanya untuk masa sekarang tapi untuk masa yang akan datang (extension self)
• Mulai mengenal apa yang diinginkannya dan yang menjadi kebutuhannya serta mengerti akan hal – hal yang bias memberikan kesenangan pada dirinya (insight & humor)
• Mengerti arti dan tujuan hidup yang dijalaninya, mulai memiliki pandangan hidup atau filsafat hidup yang terus dipertahankan.

E. MENGAPA PERKEMBANGAN PROPIUM MENJADI DASAR PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN YANG SEHAT ?
Allport ingin menghilangkan kontradiksi-kontradiksi dan kekaburan-kekaburan yang terkandung dalam pembicaraan-pembicaraan tentang diri dengan membuang kata itu dan menggantikannya dengan suatu kata lain yang akan membedakan konsepnya tentang “diri” dari semua konsep lain. Istilah yang dipilihnya adalah propium dan dapat didefinisikan dengan memikirkan bentuk sifat “propriate” seperti dalam kata “appropriate”.
Propium menunjukkan kepada sesuatu yang dimiliki seseorang atau unik bagi seseorang itu berarti bahwa propium (atau self) terdiri dari hal-hal atau proses-proses yang penting dan bersifat pribadi bagi seorang individu, segi-segi yang menentukan seseorang sebagai yang unik. Allport menyebutnya “saya sebagaimana dirasakan dan diketahui”.

F. CIRI-CIRI KEPRIBADIAN MATANG MENURUT ALLPORT
Menurut Allport, faktor utama tingkah lalu orang dewasa yang matang adalah sifat-sifat yang terorganisir dan selaras yang mendorong dan membimbing tingkah laku menurut prinsip otonomi fungsional.
Kualitas Kepribadian yang matang menurut allport sebagai berikut :
1. Ekstensi sense of self
• Kemampuan berpartisipasi dan menikmati kegiatan dalam jangkauan yang luas.
• Kemampuan diri dan minat-minatnya dengan orang lain beserta minat mereka.
• Kemampuan merencanakan masa depan (harapan dan rencana)
2. Hubungan hangat/akrab dengan orang lain
Kapasitas intimacy (hubungan kasih dengan keluarga dan teman) dan compassion (pengungkapan hubungan yang penuh hormat dan menghargai dengan setiap orang)
3. Penerimaan diri
Kemampuan untuk mengatasi reaksi berlebih hal-hal yang menyinggung dorongan khusus (misal : mengolah dorongan seks) dan menghadapi rasa frustasi, kontrol diri, presan proporsional.
4. Pandangan-pandangan realistis, keahlian dan penugasan
Kemampuan memandang orang lain, objek, dan situasi. Kapasitas dan minat dalam penyelesaian masalah, memiliki keahlian dalam penyelesain tugas yang dipilih, mengatasi pelbagai persoalan tanpa panik, mengasihani diri, atau tingkah laku lain yang merusak.
5. Objektifikasi diri: insight dan humor
Kemampuan diri untuk objektif dan memahami tentang diri dan orang lain. Humor tidak sekedar menikmati dan tertawa tapi juga mampu menghubungkan secara positif pada saat yang sama pada keganjilan dan absurditas diri dan orang lain.
6. Filsafat Hidup
Ada latar belakang yang mendasari semua yang dikerjakannya yang memberikan tujuan dan arti. Contohnya lewat agama. Untuk memahami orang dewasa kita membutuhkan gambaran tujuan dan aspirasinya. Tidak semua orang dewasa memiliki kedewasaan yang matang. Bisa saja seseorang melakukan sesuatu hal tanpa tahu apa yang ia lakukan.

Daftar Pustaka :
Awilson. 2004. Psikologi Kepribadian. Malang : UMM Press
Basuki, Heru. 2008. Psikologi Umum. Jakarta : Universitas Gunadarma
Schultz, Duane. 1991. Psikologi Pertumbuhan. Yogyakarta : PT. Kanisius
Lindsay, Gardner. 1993. Psikologi Kepribadian 3 Teori-Teori Kepribadian dan Behavioristik. Yogyakarta : PT. Kanisius