Selasa, 09 Juni 2015

Tugas Pengantar Kreativitas & Keberbakat.



JEMBER FASHION CARNAVAL (JFC)

            Jember Fashion Carnaval  atau sering disebut JFC adalah sebuah even karnaval busana yang setiap tahun digelar di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Karnaval ini digagas oleh Dynand Fariz yang juga pendiri JFC Center. Sebanyak 400an peserta berkarnaval, berfashion run way dan dance, di jalan utama kota Jember disaksikan oleh ratusan ribu penonton di kanan dan kiri jalan. Arena yang digunakan untuk menggelar JFC adalah jalan utama Kota Jember sepanjang 3,6 kilometer.
            Dynand Fariz mulai menghadirkan JFC di masyarakat Jember di awal Januari 2003. Rute awal tak sejauh saat ini, hanya disekitar alun-alun kota Jember. Impiannya  terhadap JFC ini juga tidak luput dari dukungan pemerintah setempat dan seluruh manyarakat kota Jember. Seiring bergulirnya waktu, berkat kegigihannya Dynand Fariz mampu membawa Jember Fashion Carnaval (JFC) ke mata dunia. Di event-event besar nasional pun JFC tidak pernah absen dan tidak hanya sekali saja nama JFC tampil dikancah internasional. Hampir setiap tahunnya JFC mampu menampilkan kebolehannya di ajang internasional.

A.                Visi, Misi, dan Program JFC
-       Visi
Menjadikan Jember sebagai kota wisata mode pertama di Indonesia bahkan di dunia.
-       Misi
Suatu proses atau perjalanan yang membawa banyak manfaat bagi pengembangan dunia pendidikan kita ( SDM ), kesenian, budaya dan perkembangan perekonomian.
-       Program
Dalam pemrograman JFC punya konsep 4E (Education, Entertainment, Exhibition, Economi Benefit) :
1.    Education (Pendidikan). Melalui in house training para peserta diberikan pengetahuan merancang busana, fashion run way, fashion dance, presenter, rias dan make up dan melalui ajang kompetisi diharapkan akan lahir SDM yang percaya diri, terlahir instruktur, pemimpin, koreografer, presenter, penyanyi, pengusaha dan lain-lain. Melalui penggalian potensi diri peserta dengan memberikan kesempatan untuk pengembangan kreativitas melalui kompetisi akan terlahir ide-ide baru baik dibidang seni tari, merancang busana, aksesoris, dan lain-lain. Bagi Penonton juga menambah wawasan tentang budaya daerah dan budaya luar yang beraneka ragam.
2.    Entertainment (Hiburan). Sebagai peristiwa ekslusif yang dapat menjadi hiburan bagi masyarakat menyeluruh dari segala lapisan baik profesi, usia, pendidikan, latar belakang ekonomi dan sebagainya.
3.    Exhibition (Pameran). Menjadi pusat belajar dan riset perihal fashion carnival, menjadi objek pengambilan foto bagi fotografer profesional dan banyak lainnya.
4.    Economic Benefit (Pengembangan perekonomian). Melalui penyelenggaraan peristiwa yang mempunyai konsep yang jelas, SDM yang berkualitas, berkesinambungan, menarik , memperoleh dukungan dari masyarakat, pemerintah dan wakil rakyat memungkinkan untuk menjadi potensi wisata unggulan yang dapat menggerakkan potensi wisata lainnya (perhotelan, restoran, transportasi, souvenir, makanan khas, dan lain-lain).

B.                 Sejarah Jember Fashion Carnaval (JFC)
Berikut ini merupakan sejarah singkat dari tahun ke tahun mengenai penyelenggaraan Jember Fashion Carnaval yang sudah dirangkum secara singkat dan jelas.
-            Tahun 1998
Berdirinya Rumah Mode Dynand Fariz sebagai realisasi dari keinginan Dynand Fariz sebagai pendidik di bidang fashion tidak hanya memahami teori saja tetapi juga terjun langsung sebagai praktisi sehingga tahu persis keadaan di lapangan.
-            Tahun 2001
Dimulainya acara Pekan Mode Dynand Fariz dimana seluruh karyawan selama sepekan harus berpakai sesuai dengan trend fashion dunia.
-            Tahun 2002
Dimulainya acara pekan Mode Dynand Fariz dengan berkeliling kampung dan alun-alun Jember . Timbulnya gagasan untuk menyelanggarakan JFC.
-            Tahun 2003
1 Januari 2003 JFC 1 diselenggarakan bersamaan dengan HUT Kota Jember dengan tema busana CowBoy, Punk dan Gypsy. 30 Agustus 2003 JFC 2 diselenggarakan bersamaan dengan TAJEMTRA dengan tema busana Arab, Maroko, India, China dan Jepang (Asia).
-            Tahun 2004
8 Agustus 2004 JFC 3 dengan tema busana Mali, Athena, Brazil, Indian, Futuristic dan Vintage. Kalau JFC 1 dan JFC 2 EO nya adalah DFC maka mulai JFC 3 dikelola oleh JFCC.
-            Tahun 2005        
7 Agustus 2005 – JFC 4 . Dipresentasikan dalam 8 Defile dan Pertama kali JFC mengangkat defile Archipelago sebagai Opening defile dalam setiap penyelenggaraannya.dengan tema Jawa. Diikuti defile berikutnya yakni Tsunami, Egypt, China, Grandprix, discontruction, England, Carribean.
-            Tahun 2006
Jember Fashion Carnaval 5 (JFC-5) diselenggarakan Minggu, 6 agustus 2006 di Jember, Jawa Timur, berorientasi trend fashion dunia (Soft Baroque, Mock Snob, Action Tribes dan Magic Circus ). dengan tema utama “Anxiety and Spirit of The World” yang terbagi dalam 8 defile yakni Archipelago Bali, Forest,Poverty,Mistic,Jamaica,Underground,Russia,World Cup.
-            Tahun 2007
Minggu, 5 Agustus JFC (Jember Fashion Carnival) memasuki penyelenggaraan keenam. Satu visi ke depan telah dicanangkan untukmenjadikan Jember sebagai “The World Fashion Carnival” City. JFC tidak saja diharapkan menjadi milik Jember, tetapi juga milik Indonesia bahkan dunia.Tema utama kali ini “Save Our World” ynag berorientasi pada trend dunia: Human, Vegetal, Mineral dan Imagination. Terbagi dalam 8 defile yakni Archipelago Borneo, Prison, Predator, Undercover,Amazon, Chinesse Opera,Anime, Recycle.
-            Tahun 2008
Visit Indonesia 2008. JFC ( Jember Fashion Carnaval ) melalui Road show Nasional dan Internasional diharapkan menjadi magnet dunia sekaligus Icon Karnaval Indonesia yang berkelas dunia. Welcome to JFC “ World Fashion Carnival “ diselenggarakan Minggu 3 Agustus 2008 dengan tema utama “ World Evolution “ yang menginspirasikan perubahan bumi karena tingkah laku manusia yang tak terkendali. Terbagi dalam 9 defile . yakni Archipelago Papua, Barricade, Off Eart, Gate 11,Roots, Metamorphic, Undersea,Robotic.
JFC Marching Band.Tampil perdana sebagai Opening Defile dengan konsep berbeda dengan marching band lain. Kostum non-uniform dengan konsep “Fashion and Dancing “ Sebagai inovasi baru yang berorientasi Internasional Performing Art.
-            Tahun 2009
Tahun Ekonomi kreatif Indonesia dan Visit Indonesia tahun 2009, memperkuat keberadaan JFC (Jember Fashion Carnaval) sebagai fenomena global Icon Indonesia untuk karnaval berkelas dunia ,” World Fashion Carnival”. JFC memasuki tahun penyelenggaran ke 8, diselenggarakan di Jember, Jawa Timur, Indonesia pada Hari Minggu, 2 Agustus 2009. Tahun ini JFC mengangkat tema utama ,”WORLD UNITY”, yang berarti satukan dan damaikan dunia. Tema ini merupakan pesan dalam mengantisipasi segala hal yang berkembang di dunia baik dari masalah sosial, ekonomi, budaya maupun politik. sekaligus mengingatkan kita akan dampak isu global warming, krisis pangan dan lain-lain. Terbagi dalam 9 defile yakni dengan Opening defile JFC Marching band dengan tema perisai, Archipelago Ranah Minang,Upperground, Animal Plants, Off Life, Hard Shoft, Container, Techno Eth, Rhythm.
-            Tahun 2010        
JFC 9 dengan tema "WORLD TREASURE" akan mengungkap keberadaan fenomena alam dan peradaban budaya masa lalu, masa sekarang dan yang akan datang. Jika diolah kembali dapat menjadi kekayaan dan sumber inspirasi yang tak ternilai. 8 Agustus 2010, Jember, Jawa timur, Indonesia kembali menjelma menjadi kota karnaval dunia disepanjang catwalk 3,6 km dan didukung sekitar 600 peserta dengan kostum, make up,  koreografi  ,tata warna, karakter, stage,  live & ilustrasi musik dengan formasi Fashion Runway, dance dan theatrikal, menjadikan JFC satu-satunya karnaval yang terunik, fantastik, spektakuler dan amazing di dunia dengan dihadiri ratusan ribu penonton, ribuan media, photographer dan observer yang menjadi saksi lahirnya karya anak bangsa yang berhasil mewujudkan  maha karya kreatif berkelas dunia sebagai imajinasi bagian dari keajaiban dunia. Dipresentasikan dalam 9 Defile yakni Defile pertama sebagai Opening JFC Marching Band dengan tema Dream Sky, Toraja, Butterfly,Thailand, Cactus, Kabuki,Mongol Apocalypse, Voyage.



C.                Keunikan dari (JFC)
            Pada tahun 2011 JFC genap berusia satu dekade (sepuluh tahun) dan kemudian berkembang menjadi even bertaraf nasional bahkan internasional karena memiliki beberapa keunikan antara lain :
1.      Para peserta yang tampil bukanlah seorang desainer, model, maupun penari profesional. Mereka justru datang dari berbagai kalangan seperti pelajar dan mahasiswa, pegawai swasta, duta, bahkan ibu rumah tangga.
2.     Peserta yang tampil mendesain sendiri baju rancangannya dengan memanfaatkan bahan bekas pakai atau daur ulang.
3.     Merupakan yang pertama di Indonesia dan belum pernah ada di kota lain, serta tampil di sebuah kota kecil yang relatif jauh dari ibu kota negara maupun ibu kota provinsi.Catwalk terpanjang di Indonesia (3,6 km) dan tercatat di Museum Rekor Indonesia  (MURI).

D.                Prestasi JFC di Beberapa Negara
            JFC melalui KBRI di Singapura diundang oleh pihak Penyelenggara dari People Association (PA) Singapore untuk turut serta memeriahkan event CHingay Parade Singapore 2015 sekaligus peringatan hari kemerdekaan Singapore ke 50 tahun. JFC performing Art sebagai Tim Inti mewakili Kontingen Indonesia dengan menampilkan JFC Percussion dan JFC talent dengan tema Ethnature pada tanggal 27 dan 28 Februari 2015. JFC juga melakukan parade di sepanjang Orchard Road pada tanggal 1 Maret dalam event Night Fiesta Singapore 2015.
            Dynand Fariz selaku penggagas, desainer dan presiden dari JFC juga mendapat penghargaan dengan masuk dalam Best National Costume Miss Universe 2015 atas desain kostum yang dibuatnya. Selain itu, terdapat foto dari prestasi JFC di negara Cina, India, dan London. Berikut ini adalah foto prestasi tersebut.

http://www.jemberfashioncarnaval.com/image.php?id=198
Gambar 1 Prestasi JFC di Shanghai

http://www.jemberfashioncarnaval.com/image.php?id=128
Gambar 2 Prestasi JFC di India

http://www.jemberfashioncarnaval.com/image.php?id=120
Gambar 3 Prestasi JFC di London


http://data.tribunnews.com/foto/images/preview/elvira-devinamira-menuju-miss-universe-2015_20141218_124641.jpg
Gambar kostum buatan JFC yang digunakan miss Indonesia pada ajang Miss Universe 2015

Selasa, 05 Mei 2015

Tugas Psikologi Umum

“Motivasi Mengerjakan Tugas Tepat Waktu.”
Oleh : Risky Andita Putri
NPM : 19514507
1PA04
Saat seseorang dihadapkan pada 2 pilihan, tentu ada dilema yang dirasakan oleh orang tersebut. Sama halnya dengan mengerjakan tugas. Menjadi seorang mahasiswa tentu bukanlah hal yang mudah. Selain harus pintar-pintar dalam bergaul, tentu kita juga harus pintar dalam mengambil sikap dari setiap hal yang kita lakukan. Contohnya saja tugas. Saat seorang mahasiswa dihadapkan pada tugas yang banyak, biasanya banyak hal yang mempengaruhinya dalam menyelesaikan tugas tersebut, yaitu bisa dari faktor fisiologis dan juga faktor lingkungannya.
            Faktor fisiologis sangat berperan saat mahasiswa tersebut merasa sangat lelah dan membutuhkan istirahat, tetapi ada tugas yang harus Ia kerjakan, padahal badannya sangat lelah dan membutuhkan istirahat. Tetapi Ia sadar bahwa itu adalah tugas yang harus Ia kerjakan. Dan juga faktor lingkungan, faktor ini adalah faktor yang paling besar dalam mempengaruhi seseorang, karena faktor ini dialami oleh setiap individu dalam setiap kegiatannya. Bagi mahasiswa, faktor lingkungan tentulah berpengaruh besar, karena apabila tugas sudah banyak, tetapi Ia tidak bisa menyaring lingkungannya, tentu Ia akan terjerumus dan hasilnya semua tugasnya akan terbengkalai. Saya akan mengambil contoh seorang mahasiswa yang malas, karena tentu, saya termasuk dalam golongan ini. Saat teman-teman yang biasanya bermain dengan kita berkata bahwa tugasnya belum selesai, kita akan merasa tenang karena kita berfikir “masih ada teman kok” padahal, saat-saat yang kita sia-siakan itu bisa jadi adalah saat emas yang kita butuhkan untuk mengarjakan tugas tersebut, misalnya kita sudah memikirkan pokok bahasan apa yang akan kita ambil, tetapi karna hal tadi, kita jadi menundanya dan akhirnya lupa, tentu itu akan merugikan diri kita sendiri. Dan hasilnya adalah kita akan lebih sulit menentukan tema karena waktu yang sudah mepet, dan bahasan yang kita ambil tentunya tidaklah maksimal karena kita membuatnya hanya asal jadi.
            Untuk menghindari hal itu terjadi dalam kehidupan kita, tentu kita harus memiliki motivasi dalam mengerjakan tugas tersebut, entah itu motivasi dari diri sendiri maupun motivasi dari orang lain. Misalnya, kita memotivasi diri kita dengan bayangan bahwa apabila tugas sudah selesai kita akan bisa menikmati hari-hari kita tanpa perlu khawatir akan tugas-tugas yang menumpuk. Atau kita jadi bisa tersenyum dan santai-santai apabila ada teman yang belum mengerjakan di waktu yang sudah mepet karena kita tentu sudah mengerjakan tugas tersebut. Maka, motivasi itu sangatlah penting untuk kita menjalankan kegiatan kita sehari-hari. Tanpa adanya motivasi, tentu tujuan kita menjadi tidak menentu dan tidak memiliki target. Jadi sebelum semua terlambat, buatlah motivasi untuk setidaknya untuk diri sendiri, setidaknya ada usaha dari diri kita untuk menjadi lebih baik dari motivasi-motivasi yang kita buat sendiri.

Senin, 04 Mei 2015

Tugas Psikologi Umum

“Emosi Remaja.”
Oleh : Risky Andita Putri
NPM : 19514507
1PA04
            Setiap individu pastinya memiliki emosi dalam dirinya, entah itu emosi senang, sedih, takut, marah, dan emosi-emosi lain yang beragam bentuknya. Dalam usia remaja, manusia menjajaki fase penting dalam hidupnya. Fase ini adalah fase awal yang harus dilewati setiap individu untuk mencapai kedewasaan. Tetapi dalam hal ini, banyak sekali emosi yang tercipta, entah itu emosiyang Ia ciptakan sendiri, maupun emosi yang disebabkan oleh faktor-faktor di lingkungannya.
            Dalam fase remaja, individu sudah mulai dihadapkan pada berbagai ketertarikan, misalnya saja ketertarikan pada lawan jenis. Pada fase ini setiap individu akan mengalami berbagai macam emosi yang akan muncul dalam dirinya. Entah itu emosi senang, sedih, kecewa, patah hati, cemburu, semua emosi itu perlahan-lahan akan muncul dalam fase ini.
            Saat seseorang memiliki ketertarikan pada lawan jenis, Ia akan senantiasa mencari informasi mengenai orang tersebut, hal itu tentu sangat mempengaruhi emosinya. Emosi sendiri tidak hanya berwujud dalam perasaan saja, tetapi juga mempengaruhi ekspresi dan juga tingkah laku tiap individu. Seperti halnya pada orang yang sedang kasmaran, Ia cenderung lebih sering tersenyum dan terlihat tersipu-sipu, tutur katanya pun lembut, yang seolah sangat mengekspresikan kebahagiaannya. Tetapi saat Ia merasa sedih atau kecewa, tentu mimik mukanya pun berubah, jadi terlihat murung, diam, ekspresinya datar, tidak fokus, bahkan tidak jarang emosi juga mempengaruhi mood seseorang dan mengakibatkan ketidakstabilan yang berlangsung lama.
            Pada masa remaja itulah kita untuk pertama kalinya mungkin merasakan sensasi-sensasi baru dari setiap emosi yang kita rasakan. Dari setiap emosi marah yang tidak terkendali, emosi sedih yang berlebihan, senang yang berlebihan, takut yang berlebihan, sampai akhirnya kita bisa menyesuaikan diri dan bisa mengambil sikap lebih dewasa. Hingga akhirnya emosi itu sedikit demi sedikit dapat kita kendalikan, bahkan tidak jarang banyak sekali orang yang sangat hebat dalam berekspresi, yang akhirnya bisa mengelabui orang lain dengan mimik mukanya.
            Setiap fase memanglah penting, tetapi dalam fase yang labil, tentu kita harus pintar-pintar dalam mengatur emosi kita sendiri, yang tentu akan berdampak baik bagi kita dan lingkungan sekitar, karna apabila emosi yang negatif itu berlebihan, bukan hanya diri kita yang rugi, tetapi lingkungan sekitar kita juga mengalami kerugian, jadi pintar-pintarlah dalam mengendalikan emosi.

Minggu, 11 Januari 2015

Tugas Ilmu Budaya Dasar

Benarkah Berbohong Sudah Menjadi Budaya?
oleh : Risky Andita Putri
1PA04
NPM : 19514507
 
PENDAHULUAN
“Tanda orang-orang munafik itu ada tiga keadaan. Pertama, apabila berkata Ia berdusta. Kedua, apabila berjanji Ia mengingkari. Ketiga, apabila diberikan amanah (kepercayaan) Ia mengkhianatinya.” (H. R. Bukhari dan Muslim).
            Bohong dan budaya. Dua kata yang berbeda dan memiliki dua arti yang berbeda pula, tapi mungkinkah jika dua hal ini memiliki keterkaitan dan menghasilkan suatu hal yang baru?
Bohong adalah mengatakan sesuatu yang tidak ada dasar realitasnya. Berbohong adalah suatu hal yang dianggap tidak terpuji, karna berbohong bukanlah hal yang baik untuk dilakukan, karna pada dasarnya, apabila kita berbohong, kita tentu akan merugikan orang lain.
            Sedangkan budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
            Keterkaitan antara kedua unsur tersebut bisa dikatakan menghasilkan hal yang sangat buruk, mengapa? Karna seperti yang kita semua ketahui, berbohong adalah hal yang tidak baik, atau biasa disebut dengan perbuatan yang tercela. Sedangkan budaya, adalah suatu hal yang terjadi di sekitar kita, dan terjadi terus menerus atau bersifat berulang-ulang terjadi yang akhirnya menjadi kebiasaan. Tetapi pertanyaannya, benarkah berbohong sudah menjadi budaya?

PEMBAHASAN
Banyak sekali kategori bohong yang biasa ada di sekitar kita, baik itu bohong yang disengaja, bohong yang tidak disengaja, bohong yang dikatakan untuk kebaikan, dan masih banyak pula bohong bohong yang lainnya. Tapi dibalik kebohongan yang merugikan itu, tersimpan keuntungan, untuk siapa? Untuk si pembohong tentunya, yang akhirnya membuat dirinya merasa candu terhadap kebohongan itu dan terus menerus mengulangi perbuatan berbohongnya.
Pada zaman sekarang ini, banyak sikap-sikap yang sebetulnya tercela dan tidak patut dicontoh, justru menjadi budaya yang banyak ditiru oleh generasi-generasi penerus yang akibatnya justru sangat buruk dan bisa menghancurkan generasi itu sendiri. Salah satunya adalah sikap berbohong. Mungkin tidak ada manusia yang tidak pernah berbohong, seperti dijelaskan pada buku karangan Ian Leslie yang berjudul “Born Liars – Why We Can’t Live Without Deceit” yang secara jelas mengatakan bahwa manusia masih tetap ada karena Ia selalu melakukan kebohongan dalam hidupnya, dan apabila kebohongan itu dihapuskan, maka yang kemungkinan terjadi adalah kepunahan dari manusia itu sendiri, cukup aneh bukan?
            Ian Lislie menjelaskan dalam bukunya itu bahwa, setiap manusia selalu memotifasi dirinya sendiri dengan cara membohongi dirinya sendiri untuk terus termotifasi agar mendapat kehidupan yang lebih baik. Tapi dalam bentuk apapun itu dilakukan, hal itu tetaplah kebohongan. Tetapi dalam buku ini dijelaskan bahwa, kebohongan yang setiap manusia lakukan adalah tergolong sebagai kebohongan positif, maksudnya?
Saya mengambil contoh kecil dalam kehidupan sehari-hari, kebanyaakan manusia yang gagal dalam usaha yang Ia lakukan akan berbicara kepada dirinya bahwa, itu belum rezekinya, itu adalah keberhasilan yang tertunda, atau, saya pasti bisa melakukan hal yang lebih baik dari ini, padahal belum tentu. Dan hal ini dialami oleh setiap tingkatan umur, baik itu kanak-kanak, remaja, dewasa. Semua mengalami fase ini.  Seperti misalnya pada anak-anak yang terjatuh, biasanya mereka akan menangis, dan menghampiri orang tua mereka, lalu orang tuanya berkata, “tidak apa-apa nak, ini hanya luka kecil sebentar juga akan sembuh” nyatanya, belum tentu sembuh secepat itu. Atau saat ada orang tua yang harus kerja lembur, tiba-tiba anaknya menelpon dan menanyakan kapan orang tuanya tersebut akan pulang, lalu orang tuanya berbohong dengan mengatakan, “iya sebentar lagi ya nak” sebentar yang orang tua itu beritahu, membuat anaknya percaya bahwa itu memang sebentar, tetapi nyatanya, mungkin tidak sesebentar itu. Seharusnya para orang tua lebih berhati-hati dalam berbicara agar tidak menjadi pengajar kebohongan untuk anak-anaknya dari hal-hal kecil.
Lalu selanjutnya masalah pada remaja, biasanya terletak pada lingkungannya, saya ambil contoh remaja yang kalah saing untuk mendapatkan perhatian orang yang Ia sukai, Ia akan berkata pada dirinya “aku lebih cantik dari dia” atau “aku lebih pintar dari dia” yang Ia lakukan bisa saja bohong, tapi kebohongan yang Ia lakukan adalah hal yang membuatnya termotifasi untuk lebih dan lebih lagi agar bisa mencapai hal yang Ia mau. Itu yang dikatakan Ian Lislie sebagai kebohongan positif yang apabila hilang, akan membuat spesies manusia punah dari muka bumi.
  • ·        Kebohongan tidak pernah pandang bulu
Setiap manusia, baik itu kalangan biasa maupun kalangan terpandang seperti pejabat, mentri dan jejerannya, pasti pernah berbohong. Seperti yang kita semua tahu, manusia adalah tempatnya salah, tidak peduli kedudukannya, tidak peduli jabatannya, selama Ia masih manusia, maka Ia adalah tempatnya salah. Seperti yang kita ketahui, sudah banyak kebohongan-kebohongan yang dilakukan oleh para pemimpin kita. Saya mengambil contoh kasus korupsi, banyak sekali mentri yang sebetulnya pintar tetapi selalu melakukan hal bodoh, menurut saya, beliau jelas-jelas berkedudukan sebagai wakil rakyat yang sudah sangat jelas tugasnya didedikasikan untuk rakyat, tetapi sama sekali tidak bekerja seperti itu, walau mungkin tidak semua wakil rakyat seperti itu, tetapi secara garis besar para petinggi-petinggi negara melakukan hal itu, yang membuat orang-orang di sekitarnya ikut terkena dampak jelek, yang akhirnya mendapatkan label jelek dari rakyat, bahwa semuanya sama saja, koruptor.
Saya tidak mengerti dengan sikap mereka yang masih saja memakan uang rakyat, memang belum cukup gaji mereka yang puluhan juta itu? Belum cukup fasilitas yang diberikan oleh negara sampai-sampai Ia masih belum puas dengan segala haknya dan mengambil hak milik orang lain? Atau Ia lupa dengan segala janji-janjinya untuk mensejahterakan rakyat? Atau janji itu hanya sebuah kebohongan belaka?
Bohong. Bohong dalam dunia politik tentu tidak akan ada habisnya bukan? Saya tahu manusia itu tempatnya salah, tapi saya yakin setiap manusia itu punya hati nurani. Menurut saya, tentu nikmat memiliki uang sebanyak para koruptor itu, bisa melakukan apapun yang saya mau, bisa membeli apapun yang saya suka, tapi bukankah itu hak orang lain yang seharusnya Ia berikan? Coba lihat bagaimana sengsaranya rakyat-rakyat kecil diluar sana, yang menanggung beban akibat ulah para pemimpin yang awalnya mereka percaya akan membeli angin sejuk pada kehidupan mereka, tetapi nyatanya justrus membuat mereka semakin sengsara. Mereka percaya dengan semua janji-janji palsu yang para wakil rakyat itu ucapkan, untuk membela hak-hak mereka, tapi apa yang mereka dapat? Masih tetap kesengsaraan, tidak ada hak mereka yang dibela, yang ada hanyalah hak mereka yang diambil oleh wakil mereka sendiri.
 Ini, satu dari sekian banyak kebohongan yang terjadi. Satu dari sekian dampak kebohongan yang telah terjadi dan banyak merugikan berbagai pihak, tetapi nyatanya, tetap tidak ada pelajaran yang diambil, masih tetap sama, masih tetap mengambil hak orang lain, masih menjadi koruptor, masih tetap menjadi pembohong.
Berbicara mengenai politik, itu sangatlah berat dan rumit untuk saya, karna sebetulnya, saya jauh dari kata mengerti mengenai politik itu sendiri, tapi sebagai warga dari negara demokratis, saya memiliki ketertarikan untuk mengomentari hal itu, dan menurut saya, hal itu sangat menarik karna penuh dengan kebohongan.
Bila bahasan tadi terlalu berat untuk saya, tentu bahasan ini akan menjadi bagian yang sangat saya sukai. Saya akan membahas kebohongan-kebohongan kecil yang terjadi di media informasi.
  • ·        Berbohong lewat iklan
Bila kita melihat televisi, tentu banyak iklan-iklan yang menarik perhatian kita, seperti iklan shampoo, sabun, bedak, susu, minuman, gula, dan masih banyak produk-produk lainnya. Saya meyakini bahwa orang-orang yang bekerja di bagian iklan tentu memiliki daya imajinasi dan kreatifitas yang sangat tinggi, tapi dibalik itu, saya juga baru sadar kalo ternyata merekalah yang mengajarkan kita untuk melakukan kebohongan-kebohongan kecil yang mungkin terlihat biasa saja, tapi tentu berdampak buruk untuk kita.
Di salah satu iklan shampoo terdapat adegan yang kurang lebih seperti ini :
Si B sedang mengobrol dengan si C di dapur
B : rambut kamu bagus ya.
Kemudian datang si A sambil menggaruk rambutnya yang kusut lalu berkata
A : tres**** aku mana ya?
B : aku gak lihat
Lalu si C menggelengkan kepalanya pertanda tidak tahu.
Lalu si A kembali berkata.
A : aku cari-cari gak ada.
Kemudian si A berlalu untuk terus mencari shampoonya. Setelah si A berlalu, si B dengan senyum kemenangan kepada si C menunjukkan shampoo tres**** yang di cari si A yang telah disembunyikannya di dalam kitchen set.
            Dari satu cuplikan itu, memang hanya terlihat seperti kebohongan kecil yang biasa saja, bahkan terkesan tidak berdampak. Tapi tahukah Anda bahwa hal sekecil itu dapat masuk kedalam pikiran bawah sadar kita dan justru membuat kita menganggap kebohongan kecil tadi adalah hal yang biasa dan tidak ada unsur negatifnya, ketika hal itu terjadi, secara tidak langsung justru kita akan melakukan kebohongan kecil tadi di dalam kehidupan kita, yang sebenarnya memang hal kecil, tetapi apabila sudah terbiasa akan mendatangkan dampak negatif yang besar untuk kita.
  • ·         Perbandingan kebohongan
            Jika kita bandingkan tingkat potensi kebohongan pada laki-laki dan perempuan ternyata tidak memiliki perbedaan. Laki-laki dan perempuan memiliki persentase potensi yang sama untuk melakukan sebuah kebohongan. Tetapi apabila kita bandingkan kehidupan masyarakat Indonesia di daerah perkotaan yang sudah modern dengan penduduk di pedesaan dan pedalaman tentulah berbeda. Tetapi sebenarnya kehidupan di desa atau pedalaman jauh lebih tentram dibandingkan dengan kehidupan di kota yang sangat rumit.
            Masyarakat pedesaan pada umumnya adalah masyarakat yang biasanya tidak terlalu tinggi dalam mengenyam pendidikan, tetapi dalam kehidupan mereka masih sangat kental kepercayaan kepada leluhurnya dan sangat memegang teguh hal itu. Mereka selalu menaati peraturan yang ada di daerah tempat tinggalnya yang merupakan aturan atau adat istiadat mereka. Beda dengan masyarakat perkotaan yang sudah mengalami globalisasi dan umumnya berpendidikan tinggi, justru kebanyakan dari mereka justru tidak menaati aturan yang ada di sekitar mereka.
            Kehidupan pada masyarakat Baduy adalah salah satu contohnya. Masyarakat baduy hidup jauh dari hingar bingar perkotaan, jauh dari kemewahan, bahkan mungkin jauh dari pendidikan yang bersifat formal, tetapi mereka sangat memegang teguh pada apa yang ditinggalkan leluhurnya, yang akhirnya dijadikan pedoman hidup mereka, yaitu tidak ingkar dan tidak berbohong. Bila hal ini di bandingkan dengan masyarakat perkotaan tentunya masyarakat kota yang lebih berpendidikan tentunya akan kalah dengan suku baduy yang tidak pernah ingkar dan berbohong seperti yang biasa terjadi di lingkungan sekitar kita.
  • ·         Bohong yang diperbolehkan
            Tetapi dibalik semua kebohongan yang berdampak negatif itu, tahukah ada bahwa ada bohong yang bersifat positif dan diperbolehkan?
Yaitu saat kita berbohong kepada seorang suami yang mengalami kecelakaan bersama istrinya, tetapi istrinya tidak dapat terselamatkan, maka yang dilakukan dokter adalah berbicara kepada suami tersebut bahwa istrinya baik-baik saja agar keadaannya tidak semakin memburuk, tetapi apabila keadaannya sudah membaik tetap harus diberitahukan bahwa istrinya telah meninggal.
            Juga saat kita berkunjung ke tempat orang lain atau bertamu, saat itu kita disuguhkan dengan berbagai hidangan, tetapi rasanya tidak sesuai dengan selera kita dan terkesan tidak enak, tetapi untuk menghargai pemilik rumah atau seseorang yang mengundang kita, tentu kita harus menghabiskan makanan itu dan menjawab bahwa makanan itu enak apabila si pemilik rumah menanyakannya. Walaupun itu tetap namanya berbohong, tapi hal itu dikatakan diperbolehkan karna memiliki dambak yang baik, yaitu untuk menjaga perasaan orang lain.
  • ·         Alat pendeteksi kebohongan
            Tahukah Anda bahwa sekarang ini sudah ada alat pendeteksi kebohongan? Alat ini dibuat dengan menerapkan berbagai ilmu pengetahuan, yaitu teknologi komputer, psikologi, kedokteran, biologi, fisika dan cabang ilmu lainnya. Metode dalam uji coba kebohongan ini sebenarnya adalah sebuah pendekatan untuk memprediksikan apakah subjek yang diinvestigasi sedang berbohong atau tidak. Alat ini biasanya digunakan untuk membantu dalam proses hukum dan dalam kebutuhan penelitian ilmu Psikologi. Metode pengujian kebohongan dilakukan dengan mengamati respon tubuh pada saat berbohong, secara umum orang sedang berbohong akan mengalami tekanan (stress) dan manifestasi stress bisa ditanggap dalam banyak bentuk (produksi keringat, perubahan bentuk tulisan tangan, panas pada kulit, perubahan suara, gesture, dan lain-lain). Respon tubuh diamati dan dijadikan dasar analisa untuk menilai seseorang berbohong atau tidak. Setiap metode memiliki kekuatan dan kelemahan masing-masing. Secara umum kelemahan alat pendeteksi kebohongan adalah pada saat proses penilaian terutama yang evaluasinya dilakukan secara manual. Akan sangat baik dalam melakukan test uji kebohongan dilakukan penggabungan beberapa metode, karena dengan hal itu diharapkan akan mendapatkan hasil test yang maksimal.

KESIMPULAN
            Setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan, karna manusia adalah tempatnya salah. Seperti kata Ian Leslie, jika manusia tidak berbohong makan spesies manusia di bumi akan menjadi punah. Ternyata memang benar antara budaya dan bohong itu ada keterkaitan. Ternyata bohong memang sudah membudaya, apalagi di Indonesia itu sendiri. Ditambah dengan faktor globalisasi yang berkembang pesat mengakibatkan kebohongan itu ikut berkembang pesat juga. Mulai dari sikap tidak bertanggung jawab yang biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari, hingga yg terjadi dalam media elektronik yang secara tidak sadar masuk dalam pikiran bawah sadar kita dan mengajarkan kita berbohong “keci-kecilan”.
            Walaupun ada faktor positif dari berkembangnya IPTEK dengan terciptanya mesin pendeteksi kebohongan, tetapi kejujuran manusia tetaplah yang harus menjadi prioritas utama untuk membuat generasi yang lebih baik lagi. Karna dari contoh-contoh yang sebelumnya sudah diuraikan dapat disimpulkan bahwa setiap generasi itu melakukan kebohongan. Dari mulai kanak-kanak sampai orang dewasa. Dari mulai kalangan biasa sampai kalangan terpandang juga melakukan kebohongan. Dan hal itu terus terjadi dari generasi ke generasi. Maka betul adanya bahwa kebohongan itu sudah membudaya di tengah arus globalisasi dan perkembangan IPTEK ini. Tentu ada dampak dibalik semua yang terjadi, tetapi jika bohong yg merugikan saja bisa membudaya, mengapa jujur yang menguntungkan tidak? Itu kembali pada diri Anda masing-masing.

 DAFTAR PUSTAKA
Aidit, Sobron (2005). Penalti Tanpa Wasit. Grasindo.
Leslie, Ian (2011). Born Liars – Why We Can’t Live Without Deceit. Quercus Books.
Sekardjati, Ayu (2014). Dia Jujur Gak Sih?. Pinang Merah Publisher.